Pesona Welirang yang Terlupakan
Hari itu aku tergabung dalam rombongan pendakian ke gunung Welirang, salah satu deretan pegunungan di Arjuna. jam sembilan perjalanan di mulai. selama perjalanan tampak satwa-satwa di hutan berkrliaran. Lutung yang saat ini menjadi salah satiu satwa dilindungi banyak terdapat di sekitar hutan sepanjang perjalanan. beragam burungpun selalu menemani perjalanan rombongan. untuk melepas sedikit rasa lelah rombongan beristirahat di tempat yang di kenal dengan “kokopan” dimana tempat terdapat sumber air yang biasa dipakai untuk mengambil minum bagi para pendaki gunung Arjuna. Setelah seharian mempuh perjalanan, malam itu rombongan beristirahat di komplek Sawahan, sebuah kawasan yang menakjubkan, hamparan ilalang yang luas di sejauh mata memandang. daerah yang berada di ketinggian 2500 dpl. kemudian rombongan mendirikan tenda untuk bermalam. Setelah makan malam semua rombonganpun terlelap dalam tidur malamnya. Malam yang benar-benar indah . Dengan ditenami rembulan di hamparan ilalang yang hijau.
Tiba-tiba tirlihat kerumunan serombongan kijang yang berlarian berkejaran. Diantaranya terdapat pula dua ekor kijang yang berada dirombongan paling belakang. Dia bercumbu dan bercegkeramah riang. Kijang itu berlari-lari kecil saling berkejaran. Kijang-kijang itu terlihat akrb sekali dengan kawasan sekitarnya. Dengan tanpa merasa takut kuhampiri dua kijang itu, lalu ku pegang kepalanya dan kusuapi dia dengan segenggam rumput ke dalam mulutnya. Dengan asyiknya kijang itu melahap rumput yang kuberikan. Namun betapa terkejutnya aku ketika kijang-kijang itu tiba-tiba berlarian. Ketakutan itu sama sepereti yang kurasakan saat terdengar teriakan "jam tiga...!!" triak salah satu teman yang tergabung dalam rombongan pendakian ke puncak gunung Welirang. Bergegas aku terjaga dari tidurku. Ternyata mimpiku membawa kepada ingatan akan cerita bahwa di sini dulu tempat dimana kijang-kijang di hutan gunung Arjuna berkumpul, sampai dengan jumlah ribuan. Tetapi sekarang tak satupun dapat aku lihat. bersambung...
